Hidup ini menyajikan sejuta cerita, sejuta kisah, sejuta perasaan, dan sejuta kenangan. Walau terkadang garis takdir tak berjalan sesuai dengan keinginan kita, tapi hidup hadir dengan sejuta pilihan. Dan setiap pilihan membawa kita pada takdir yang berbeda-beda yang juga sudah tercatat di lauh mahfudz.
Inilah hidup, jutaan cerita di dalamnya tak mampu kugali hanya dengan bahasa pena. Sekali lagi, inilah hidup. Seperti lautan yang dalam, bukan hanya ikan warna-warni dan mutiara di dalamnya, tapi juga terkadang ada binatang buas, bangkai kapal, juga bangkai manusia. Dan Allah menciptakan semua ini pasti terdapat banyak pelajaran yang berharga, tak ada yang sia-sia.
Islam mengajarkan umatnya untuk zuhud terhadap dunia. Dengan berbekal keikhlasan dan keyakinan, remaja muslim harus tetap istiqomah menapaki jalan surga. Sayangnya, banyak dari remaja sekarang yang matanya dibutakan oleh keindahan dunia. Adakalanya, karena tidak ingin kehilangan dunia maka sebagian remaja itu meninggalkan akhirat seakan tak punya pilihan lagi. Padahal kita bebas memilih kemana langkah kaki kita arahkan.
Untuk itu sahabat, jangan salah memilih hidup. Kata orang bijak, dalam hidup ini kita tidak memiliki apapun kecuali pengalaman. Jika kita tidak memiliki pengalaman, berarti kita tidak memiliki kehidupan. Jadi milikilah mimpi yang besar, cita-cita yang tinggi, yang hanya didapat dengan pengorbanan besar. Karena dengan begitulah, kita dapat merasakan nikmatnya saripati hidup.
Jika kita mengalami kegagalan dan terjatuh, segeralah sadar. Berarti masih banyak ilmu Allah yang belum kita ketahui. Bangkitlah dan pelajari. Jadikan itu semua itu sebagai sarana bagi kita untuk lebih dekat lagi kepada Allah.
Seberat apapun beban hidup kita hari ini, sebesar apapun godaan yang dihadapi, sejauh apapun cobaan yang harus kita jalani. Jangan pernah berhenti berharap, karena harapan itu akan selalu ada. Harapan adalah sumber kekuatan dan wujud dari harapan adalah doa. Sementara doa adalah pintu kebaikan dan senjata orang beriman.
Inilah hidup dan hidup adalah universitas yang sebenarnya. Dimana bahkan setiap debu yang beterbangan, rumput yang kita injak, setetes embun yang menempel di sehelai daun merupakan ilmu Allah yang tersirat.
Inilah hidup, terkadang kita berada di persimpangan dihadapi berbagai pilihan, terkadang pula kita menemukan cinta semu yang tumbuh kokoh dalam lubuk hati, mengalir bersama desiran darah, dan hadir dalam setiap embusan napas. Yang pada akhirnya membawa kita pada kelumpuhan logika seakan kita tidak dapat hidup jika tak bersamanya, dan membuat kita menunda banyak hal karena mengingatnya.
Sahabat, jika virus merah jambu sudah merayapi hatimu maka jawablah pertanyaanku, sudah siapkah menikah? Jika belum berapa porsi cintamu pada Allah dibandingkan dirinya? Berapa sering kau mengingat Allah dan berapa sering kau mengingatnya? Dan sadarkah dirimu pada apa cintamu bermuara?
Sebagai remaja, sudah menjadi fitrah untuk tertarik pada lawan jenis. Tapi sebagai remaja muslim, sudah seharusnya kita merasa takut jika jatuh cinta pada seseorang yang akan membuat kecintaan kita pada-Nya terkikis. Sudah seharusnya kita takut murka Allah dan dosa atas hijab yang sempat tersingkap. Satu pesanku, rahasia terindah Allah sudah tercatat di Lauh Mahfudz, dan akan tersingkap di saat yang tepat. Jadi tenanglah sahabatku, kau mungkin tahu 1000 keinginanmu, tapi Allah Maha Mengetahui 1000.000 kebutuhanmu. (qon/dari berbagai sumber)
0 komentar:
Posting Komentar